Prasangka
167
0.0
"Ke-kenapa. Dek? Kenapa kamu melakukan hal itu pada ibu?" ucapku dengan nada tidak percaya. Adikku hanya berwajah datar seperti biasanya. Tapi, kali ini kudapati ekspresi kebencian yang belum pernah kulihat sebelumnya. "Melakukan apa?" Dia bertanya balik padaku. "Kamu gila, ya?" Aku sedikit emosi dibuatnya. "Kamu sudah membunuh ibumu sendiri! Apa... jangan jangan Pak Satpam juga..." "Aku tidak pernah membunuh siapapun." "Jangan bercanda! Lalu, untuk apa kamu membawa-bawa pisau seperti itu? Apa kamu sedang berusaha untuk membunuhku juga?" kata-kata itu terlontar begitu saja dari dalam mulutku. "Kalau itu memang benar." (Prasangka - Daras Resviandira).